Dalam kehidupan sehari hari kita tak bisa luput dari tekhnologi dan informasi, dimana
informasi dapat kita akses melalui berbagai media yang sudah serba canggih,
dengan hanya menggunakan jempol saja kita bisa mengetahui berbagai informasi di
seluruh belahan dunia, bahkan banyak media
yang menyajikan informasi secara live. Suatu kejadian di dunia
luar bisa kita akses secara langsung tanpa harus pergi ke tempat kejadian,
dengan kemudahan tersebut memungkinkan
setiap lapisan masyarakat untuk mendapatkan informasi seluas luasnya.
Dengan demikian, dapat kita katakan
pada situasi seperti ini informasi sudah sangat bebas didapatkan oleh seluruh
lapisan masyarakat, dapat diakses oleh siapapun dengan berbagai media yang
canggih seperti smartphone yang sudah dilengkapi dengan berbagai fitur berita
yang gampang untuk diakses. Kebebasan informasi ini dapat berdampak baik bagi
kehidupan bermasyarakat dan sebaliknya,
kebebasan informasi ini juga dapat menimbulkan
keburukan yang menghancurkan tatanan masyarkat.
Informasi yang bebas ini akan
berdampak buruk bagi tatanan kehidupan yang ada di masyarakat jika tidak
digunakan dengan baik, informasi juga tidak selamanya benar sehingga perlu
pengamatan yang baik, dalam istilah islam dikatakan dengan Tabayun. Informasi
tidak dilakukan pengamatan terlebih dahulu maka akan mengakibatkan seseorang membenci orang lain, atau satu kelompok akan
saling memojokan kelompok lainya hanya karena informasi yang dia dapatkan tidak
diolah terlebih dahulu.
Lalu jika demikian, perlu ada nya
hal yang membatasi kebebasan informasi ini. Banyak hal yang dapat membatasi
kebebasan Informasi, diantara nya adalah pendidikan dan kebudayaan.
Dictionary of education
menyebutkan bahwa pendidikan adalah proses dimana seseoarang mengembangkan
kemampuan sikap dan bentuk bentuk
tingkah laku lainya di dalam masyarakat dimana ia hidup, proses social dimana
orang dihadapkan pada pengaruh UU RI Nomor 20 tahun 2003 mendefinisikan :
Pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran sehingga peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Dari pemaparan diatas maka dapat
kita ambil gambaran bahwa dalam hal ini pendidikan memiliki tujuan yang jelas
untuk menjadikan suatu tatanan msyarakat tetap stabil meskipun Era bebas informasi ini dapat dikatakan
sebagai ancaman bagi kelangsungan hidup suatu bangsa. Dengan adanya pendidikan
yang terencana dilakukan dengan kesadaran dan berkelanjutan maka dapat
dipastikan pendidikan akan memberikan tali kendali buat para pengkonsumsi informasi.
Dalam hal ini, kebudayaan pun
memiliki peran penting untuk mengendalikan dan membatasi bebasnya informasi.
Hal ini tercermin dari apa yang di definisikan oleh Parsudi suparlan yang mengatakan
bahwa : kebudayaan didefinisikan sebagai seluruh pengetahuan manusia sebagai
makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterprestasikan lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi
landasan bagi tingkah laku nya.
Dengan demikian maka Pendidikan
dan kebudayaan memegang teguh peranan penting untuk menghadapi bebasnya
informasi pada zaman sekarang ini. Agar informasi dapat digunakan dengan tepat
dan disikapi dengan sebaik baiknya sikap. Sehingga diharapkan dapat membantu
melindungi moral bangsa dan meningkatkan kualitas pengetahuan masyarakat nya
dengan informasi-informasi yang didapatkan nya.
Jika kita tarik kesimpulan, maka
pendidikan dan kebudayaan di Era Bebas Informasi ini memiliki peran penting, diantara peran peran tersebut
antara lain :
A. Sebagai alat untuk mempertahankan identitas bangsa
Bangsa Indonesia
adalah bangsa yang beraneka ragam budaya dan
dikenal sebagai bangsa yang memiliki akhlak mulia, beradab, ramah dan
memiliki tatakrama. Nilai luhur ini kemudian menjadi jati diri bangsa
Indonesia, jati diri bangsa ini bisa hilang dengan bebas nya mengkonsumsi
informasi, para pemuda yang harus nya menjunjung nilai budaya Indonesia, mereka
malah bangga dengan budaya budaya luar yang tidak sesuai dengan budaya bangsa
kita. Jika bukan dengan pendidikan dan kebudayaan maka hal ini tidak akan bisa
dihindari, namun dengan menanamkan nilai niai luhur bangsa kepada masyarakatnya
melalui pendidikan dan kebudayaan maka diharapkan identitas bangsa ini dapat
dipertahankan.
B. Sebagai pengendali tindakan seseorang
Masyarakat yang
terdidik dan hidup dengan budaya yang memiliki nilai luhur akan melahirkan
masyarakat yang terkendali dalam tindakannya sehingga dia akan bisa menyaring
memilah dan memilih informasi yang dia konsumsi.
C. Sebagai alat untuk menanamkan sikap tanggung jawab.
Setiap tindakan
yang dilakukan oleh pribadi ataupun kelompok tentu memiliki konsekuensi yang
harus dipertanggung jawabkan, dan sikap tanggung jawab ini ditanamkan melalui
pendidikan dan kebudayaan seperti dikatakan oleh M.J. Langeveld “Pendidikan
merupakan upaya dalam membimbing manusia yang belum dewasa kearah kedewasaan.
Pendidikan adalah suatu usaha dalam menolong anak untuk melakukan tugas tugas
hidupnya agar mandiri dan bertanggung jawab secara susila. Pendidikan juga
diartikan sebagai usaha untuk mencapai penentuan diri dan tanggung jawab.
Dari uraian diatas
kita mengetahui betapa penting nya peran pendidikan dan kebudayaan dalam
mempertahankan jati diri bangsa ini, melindungi masyarakatnya di Era Bebas
Informasi agar tidak terpengaruh dengan budaya budaya luar yang tidak sesuai
dengan budaya Indonesia, juga memberikan kendali atas tindak tanduk
masyarkatnya, menanamkan rasa tanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya
sehingga diharpkan bangsa dan negara ini dapat tetap menjunjung nilai nilai
budaya dan cerdas dalam meilih informasi sehingga kestabilan kehidupan
bermasyarakat dapat terjaga dan terpelihara.
0 comments:
Post a Comment