Redaksi Menerima kiriman tulisan baik opini, artikel dan lain-lain
Tulisan bisa dikirim via email ke alamat : pwkpii.mesir@gmail.com
Jazakumullah khairan katsiran

Sunday, 11 August 2013

Ramadhan; Madrasah Akhlak dan Cinta kepada Allah

Oleh: Abdul Murad

Ramadhan; Madrasah Akhlak dan Cinta kepada Allah

Akhlak adalah : Kondisi jiwa yang mampu memunculkan perbuatan baik ataupun buruk. Jika yang muncul adalah perbuatan baik maka disebut akhlak terpuji atau mulia, jika yang muncul adalah perbuatan buruk maka disebut sebagai akhlak tercela. Maka akhlak bukanlah sebuah perbuatan, karena bisa jadi akhlak seseorang itu kikir ,bakhil atau sifat yang lainnya tapi ia mudah memberikan hartanya karena bertujuan mencari ketenaran dan ria. Dan bisa jadi seseorang berakhlak dermawan tapi ia tidak pernah memberi, karena tidak memiliki harta atau karena sebab lain misalnya.



Adab adalah kehalusan dan kebaikan budi pekerti. Imam Ibnu Qayyim berkata: hakikat adab adalah berperilaku dengan akhlak terpuji, oleh karena itu adab merupakan perwujudan dari perkataan yang sempurna bagi perbuatan.

Dari sini bisa kita pahami, bahwa adab adalah ungkapan untuk akhlak yang terpuji. Ketika Ibunda kita sayyidah Aisyah Ra ditanya tentang akhlaknya Rasulullah beliau menjawab : Akhlaknya adalah Al-Qur’an. Maka terkadang akhlak dimaknankan dengan adab atau bagian dari adab tersebut, seperti kasih sayang, dermawan dll.

Keutamaan akhlat terpuji:
Allah menyanjung  nabiNya:
(وإنك لعلى خلق عظيم (القلم 4 
Artinya : Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. Allah juga berfirman :
(خذ العفو وأمر بالمعروف وأعرض عن الجاهلين (الأعراف199
Artinya : Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh. Lalu Nabi memberikan sabdanya:
قال صلى الله عليه وسلم : هو أن تصل من قطعك وتعطي من حرمك وتعفو عمن ظلمك أخرجه ابن مردويه من حديث جابر
Artinya: yaitu; hendaklah kamu menyapa orang yang membencimu, berilah orang yang kikir kepadamu dan maafkanlah orang yang mendzalimimu (HR. Ibn Mardawaih, dari hadis Jabir). 

Sabda nabi juga:
وقال عليه الصلاة والسلام: أثقل ما يوضع في الميزان يوم القيامة تقوى الله وحسن الخلق (أخرجه أبو داود والترمذي
Artinya : sesuatu yang paling berat timbangannya pada hari kiamat adalah taqwa kepada Allah dan akhlak yang mulia (terpuji). (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
وقال الفضيل : قيل لرسول الله : إن فلانة تصوم النهار وتقوم الليل وهي سيئة الخلق تؤذي جيرانها بلسانها قال : "لا خير فيها هي من أهل النار".
Fudhail berkata: diberitakan kepada Rasulullah, bahwa ada seseorang yang siang harinya berpuasa dan sholat di malam harinya, namun akhlaknya buruk, ia sering menyakiti tetangganya dengan lisannya. Nabipun berkata: orang tersebut tidak memiliki kebaikan, dan dia adalah penduduk neraka.
وقيل : يا رسول الله أي المؤمن أفضل إيمانا ؟ قال : "أحسنهم خلقا"أخرجه أبو داود
Rasulullah Saw ditanya, wahai Rasul Allah, orang mukmin yang manakah yang paling mulia imannya? Nabi menjawab: mereka yang paling baik akhlaknya. (HR. Abu Daud)
وقال النبي : إن العبد ليبلغ بحسن خلقه عظيم درجات الآخرة وشرف المنازل وإنه لضعيف في العبادة (أخرجه الطبراني), وقال إن العبد ليبلغ من سوء خلقه أسفل درك جهنم (أخرجه الطراني)
Dan Nabi juga berkata: seorang hamba bisa mencapai derajat tinggi di akhirat dan kemuliaan kedudukan dengan akhlaknya yang terpuji, meskipun ia lemah dalam ibadah. Dan dengan akhlaknya yang buruk bisa menempatkannya pada neraka yang paling bawah (HR. Thabarani). 
حدثنا الحسن (البصري) عن الحسن (بن علي) عن أبي الحسن (علي بن أبي طالب) عن جد الحسن (سيدنا محمد صلى الله عليه وآله وصحبه وسلم): إن أحسن الحسن الخلق الحسن.  (ابن عساكر , تاريخ دمشق , رقم 5031. والشهاب في مسنده , رقم : 927)
Berkata kepada kami Hasan Bashri, dari Hasan bin Ali, dari Abil Hasan –Ali bin Abi Thalib-, dari kakek Hasan (Nabi Muhmmada Saw) : bahwa sesungguhnya keindahan yang paling indah adalah keindahan akhlak.
Dan sebuah ungkapan syair: 

وإنما الأمم الأخلاق ما بقيت # فإن هم ذهبت أخلاقهم ذهبوا
Keutuhan umat pada akhlaknya # ketika akhlaknya bobrok maka lenyaplah mereka. (Ahmad Syauqi)
صلاح أمرك للأخلاق مرجعه # فقوم النفس بالأخلاق تستقيم 
Kebaikan perkaramu akhlak tolok ukurnya # koreksilah dirimu dengan akhlak niscaya kamu tetap benar.

Cinta kepada Allah
Sesuai ungkapan ulama : bahwa cinta tidak bisa didefinisikan juga tidak bisa untuk digambarkan, justru dengan mendefinisikannya akan semakin menambah kesamarannya. Maka jalan satu-satunya untuk mengetahuinya adalah bersemayamnya pada jiwa. Maka ketika imam Junaid ditanya tentang cinta, beliau mengungkapkan jawabannya dengan kucuran air mata dan rintihan kerinduan yang ia rasakan karena akibata dari cinta  tersebut.

Dalil tentang cinta kepada Allah
يحبهم ويحبونه [المائدة :4)
Artinya: Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya. 
(والذين آمنوا أشدوا حبا لله (البقرة : 165
Artinya: Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :ثلاث من كن فيه وجد حلاوة الإيمان : أن يكون الله ورسوله أحب إليه مما سواهما , وأن يحب المرء لا يحبه إلا الله , وأن يكره أن يعود في الكفر كما يكره أن يقذف في  النار (أخرجه البخاري
Artinya: tiga golongan yang mendapatkan kemanisan iman; hendaklah cintanya kepada Allah dan RasulNya melebihi dari cinta yang lainnya, hendaklah ia mencintai seseorang karena Allah dan hendaklah ia membenci kembali kepada kekafiran sebagaimana ia membenci dicampakan kedalam api neraka. 
 قل إن كنتم تحبون الله فاتبعوني يحببكم الله ويغفر لكم ذنوبكم  [آل عمران : 31
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang Tingkatan cinta kepada sang khalik

Tingkatan cinta kepada Allah
Imam Ali berkata: suatu kaum beribadah kepada Allah, karena menghendaki Sesutu (surga) maka itu adalah ibadahnya pedagang. Dan suatu kaum beribadah kepada Allah, karena takut api neraka, maka itu adalah ibadahnya budak. Dan suatu kaum beribadah karena syukurnya, itulah ibadah hamba yang merdeka.
Suatu hari Nabi Isa lewat pada kumpulan suatu kaum yang sedang beribadah kepada Allah, nabi Isa bertanya untuk apa kalian menyembah Allah ? mereka menjawab kami takut pada nerakanya. Nabi Isa berkata Allah telah menyelamatkan kalian darinya.

Lalu lewat lagi pada kaum yang lain, lalu bertanya dengan pertanyaan yang sama.  merekapun jawab : kami merindukan surganya. Nabi Isa berkata Allah telah memberikan apa yang kalian inginkan.
Lalu lewat pada suatu kaum, dan menanyakan hal yang sama. Mereka menjawab: Karena kecintaan kami kepada  Allah. Kami tidak menyembahNya karena takut nerakanya dan tidak pula mengharap surgaNya. Tapi kami menyembahnya karena cinta dan kekaguman kami padaNya. Nabi Isa berkata: kalian adalah wali-wali Allah yang sesungguhnya, dan saya diperintahkan untuk tinggal bersama kalian.
Hal ini senada dengan ungkapan Rabia’ah Adawiyah, seorang wanita yang tenggelam bersama cintanya kepada Allah:
كلهم يعبدون من خوف نار # ويرون النجاة حظا جزيلا 
أو لكي يسكنوا الجنان فيحظوا # بكئوس ويشربوا السلسبيلا
أو يقيموا بين القصور جميعا # أنا لا أبتغي بحبي بديلا
Mereka menyembahmu karena takut neraka # dan keselamatan adalah keberuntungan besar
Atau agar mereka bisa menggapai surga, atau memperoleh # balasan dan bisa meneguk air dari sungai salsabila
Atau berharap menjadi penghuni istana-istana # saya tidak mengharapkan apapun dari persembahan cintaku

Sebuah ungkapan dari pencinta juga:
فليتك تحلو والحياة مريرة # وليتك ترضى والأنام غضاب
وليت الذي بيني وبينك عامر # وبيني وبين العالمين خراب
إذا صح منك الود فالكل حين # وكل الذي فوق التراب تراب
Alangkah indahnya diri Mu sedang hidup ini begitu pahit # andaikan saja Engkau ridho biarpun manusia benci.
Andaikan hubungan antara aku dan diri Mu tetap mekar # biarlah antara aku dan manusia tersisihkan.
Jika cinta itu tulus dari Mu maka maka segala perkara menjadi mudah # dan setiap yg di atas debu adalah debu.

Dan seorang pencitan akan terus taat kepada  yang di cintai. Ibn Mubarak berkata:
تعصى الإله وأنت تظهر حبه # هذا لعمري في القياس بديع
لو كان حبك صادقا لأطعته # إن المحب لمن يحب مطيع
Kamu bermaksiat kepada Allah padahal kamu bilang cinta kepadaNya # secara logika ini sangatlah aneh
Jika cintamu jujur maka kamu akan tunduk padaNya # pencinta terhadap yang dicintai akan selalu taat

Hamba yang mencinta juga akan selalu ingat kepada Allah yang dicintainya:
خيالك في قلبي وذكرك في فمي # ومثواك في قلبي فأين تغيب
Bayanganmu terus di hatiku, namamu terus terucap lewat lisanku # alur hidupmu telah bersemayam di hatiku, dan takkan pergi

Hamba yang mencintai juga juga selalu merendah dan mengakumi yang di cintai, mengenal keagunganNya membuat kita tunduk dan mengenal keindahanNya membutak kita mencintai serta akan selalu takut padaNya takut akan terhijab, takut akan dimurkai dan takut dijauhkan.

الحبيب عرفته وأنا منه خائف # لا يحبك إلا من هو بك عارف
Aku mengenal kekasihku, dan aku takut padaNya # tidak akan mencintaimu kecual mereka yang telah mengenalMU
Beginilah keadaan hamba-hamba yang benar-banar tulus mempersembahkan cintanya kepada khalikNya, maka Allah membalas cinta mereka. Allah Swt berfirman: 
(يحبهم ويحبونه (المائدة :4
Artinya: Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya.

والسابقون الأولون من المهاجرين والأنصار والذين اتبعوهم بإحسان رضي الله عنهم ورضوا عنه وأعد لهم جنات تجري تحتها الأنهار خالدين فيها أبدا ذلك الفوز العظي   (التوبة :100)
Artinya: Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.

Ramadhan sebagai pembinaan akhlak
Dalam perang melawan nafsu, Nabi Saw mensifatinya sebagai jihad Akbar, sedang perang melawan musuh di medan pertempuran beliau mensifatinya sebagai jihad asghar (jihad kecil). Beliau juga bersada: 
إن أعدى عدوك نفسك التى بين جنبيك
Artinya : musuhmu yang sesungguhnya adalah hawa nafsumu.

Imam Abu Hasan Syazuli mengatakan: 
 لا تصحب مع الله إلا بالموافقة, ولا مع النبي إلا بالمتابعة, ولا مع الناس إلا بالمناصحة, ولا مع النفس إلا بالمخالفة,  ولا مع الشيطان إلا بالمهاربة
Janganlah kamu bersama Allah kecuali kamu rela terhadapa segala ketentuannya, dan tidak pula kepada Nabi kecuali kamu mengikutinya, dan tidak pula kepada manusia kecuali saling menasehati, dan tidak bersama hawa nafsu kecuali melawannya, dan tidak pula bersama syaitan kecuali memusuhinya.

Ramadhan merupakan pembinaan nafsu, Karena pada bulan ini para syaitan dibelenggu, maka nafsu kita lah yang menentukan baik dan buruknya perilaku kita. Dan sesungguhnya syaitan tidak berdaya terhadap hamba-hamba Allah yang mampu menundukkan hawa nafsunya. Allah Swt berfirman:
 قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الأَرْضِ وَلأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ (39) إِلاَّ عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ (40) قَالَ هَذَا صِرَاطٌ عَلَيَّ مُسْتَقِيمٌ (41) إِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ إِلاَّ مَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْغَاوِينَ (42) وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمَوْعِدُهُمْ أَجْمَعِينَ (43)" الحجر
Artinya: Iblis berkata : "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya(39). kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka(40). Allah berfirman : "Ini adalah jalan yang lurus, kewajiban Aku-lah (menjaganya)(41). Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat(42). Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya(43). (QS. Al-Jijr)

 وقال الشيطان لما قضي الأمر إن الله وعدكم وعد الحق ووعدتكم فأخلفتكم وما كان لي عليكم من سلطان إلا أن دعوتكم فاستجبتم لي فلا تلوموني ولوموا أنفسكم ما أنا بمصرخكم وما أنتم بمصرخي إني كفرت بما أشركتموني من قبل إن الظالمين لهم عذاب أليم  (إبراهيم :22)
Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu". Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih. (QS. Ibrahim: 22)

0 comments:

Post a Comment