Bagian.1
Oleh : Uda Zami
Pendahuluan
Tak kenal maka tak sayang, ungkapan yang sangat ma’ruf terdengar di telinga kita ini ternyata banyak juga benarnya. Perkenalan yang menyeluruh terhadap sesuatu biasanya akan mengantarkan kita untuk menyayangi hal tersebut. Begitu juga dalam masalah ilmu. Pengetahuan kita tentang ‘apa sih’ sebuah ilmu biasanya akan menimbulkan rasa penasaran untuk lebih menggali lagi ilmu tersebut. Sebaliknya, jika kita tidak tahu banyak tentang apa saja yang dibahas dalam sebuah ilmu, biasanya akan menimbulkan kejenuhan dan kebosanan sehingga ilmu pun akhirnya mampir hanya sebatas hafalan buat ujian.
Persoalannya, seringkali dalam mempelajari sebuah ilmu, kita terjebak untuk langsung membaca dan menggali referensi tentang ilmu tersebut tanpa melalui dulu proses ta’aruf dengan ilmu tersebut. Akhirnya penggalian ilmu tersebut seringkali mandeg dan stagnan akibat kita sendiri belum memiliki pemahaman dasar dan menyeluruh terhadap ilmu tersebut. Hal ini mungkin menjadi salah satu penyebab kenapa ilmu-ilmu terutama yang membahas hal-hal ushul dalam agama menjadi tidak menarik.
Di beberapa pondok pesantren yang memang khusus mempelajari ilmu tentang hal-hal pokok dalam islam, perkenalan tentang dasar-dasar sebuah ilmu sering kali dilewatkan. Tuntutan kurikulum seringkali menjadi alibi untuk tidak mengajarkan dasar-dasar sebuah ilmu. Akibatnya fatal, santri belajar hanya demi ‘angka-angka’, bukan karena kemuliaan dan keberkahan ilmu tersebut. Implikasinya, ilmu pun seolah menguap dari kepala ketika selesai ujian karena ia hanya menjadi bahan hafalan, bukan sebagai proyek dinamisasi ilmu.
Oleh karena itu, tulisan-tulisan mendatang, mencoba untuk menjelaskan secara ringkas tentang pengenalan dasar-dasar ilmu tentang hal-hal pokok dalam islam. Perkenalan tersebut, dikalangan ilmuwan islam terkenal dengan istilah Al-Mabadi’ Al-Asyarah atau sepuluh hal pokok yang mesti dikenal oleh seorang pelajar sebelum ia lebih jauh menggali dan berdinamisasi dengan disiplin ilmu tersebut. Tulisan-tulisan selanjutnya juga akan membahas tentang kitab-kitab apa saja yang cocok untuk dijadikan referensi utama sebuah disiplin ilmu.
Mengenal Al-Mabadi’ Al-‘Asyarah
Al-Mabadi’ Al-‘Asyarah adalah sebuah istilah yang dipakai oleh ilmuwan untuk menjelaskan 10 hal pokok tentang sebuah ilmu yang harus diketahui oleh para penuntutnya. 10 Hal tersebut dijelaskan oleh Syaikh Muhammad bin Ali Ash-Shobban Al-Mishri, pengarang kitab Hasyiah ‘ala Syarh Al-Asymuni ‘ala Matni Alfiyah Ibn Malik fi An-nahw (wafat 1206 H) lewat nazhom (syair) sebagai berikut :
إن مبادئ كل علــــم عشرة***الحـــــد والموضوع ثم الثمرة
ونسبة وفضله والواضــــع***الاسم الاستمداد حكم الشــــارع
مســائل والبعض بالبعض اكتفى***ومن درى الجميع حاز الشـــرفا
ونسبة وفضله والواضــــع***الاسم الاستمداد حكم الشــــارع
مســائل والبعض بالبعض اكتفى***ومن درى الجميع حاز الشـــرفا
“Sesungguhnya mabadi’/dasar setiap ilmu itu ada 10 yaitu Al-Had (defenisi), Al-Maudhu’ (pokok bahasan), Ats-Tsamroh (Hasil yang diperoleh), Nisbah (Nilai ilmu tersebut), fadl (keutamaan ilmu tersebut), Wadi’ (peletak dasar ilmu), Ism (Nama ilmu tersebut), Al-Istimdad (Dasar pengambilan ilmu), Hukum Asy-syari’ (hukum ilmu tersebut berdasarkan tinjauan syariah), dan Masail (masalah apa saja yang dibahas dalam ,dengan dan oleh ilmu tersebut). Sebagian mabadi’ menjadi cukup dengan sebagian yang lain. Siapa yang yang menguasai dan memahami semua mabadi’ tersebut akan memperoleh kedudukan yang mulia”
Syaikh Abu Abbas, Ahmad bin Muhammad bin Ahmad bin Yahya At-Tilmisani Al-Maliki (wafat 1040 H), menyebutkan tentang kedudukan dan pentingnya mengenal Al-Mabadi’ Al-‘Asyarah bagi seorang pelajar ilmu lewat syairnya :
مَـــــن رامَ فنـــاً فلْيُقدّمَ أولا***علماً بحده وموضوعٍ تـــــــلا
وواضــــــعٍ ونِسْبةٍ وما استمدّْ***منه وفضلِه وحكمٍ يُعتمـــــــدْ
وواضــــــعٍ ونِسْبةٍ وما استمدّْ***منه وفضلِه وحكمٍ يُعتمـــــــدْ
واســـــــمٍ وما أفادَ والمسائلْ***فتلك عشرٌ للـمُـنى وســـــائلْ
وبعضُهم منها على البعض اقتصرْ***ومَـــن يكنِ يدري جميعَها انتصرْ
“Siapa yang ingin memasuki dunia sebuah disiplin ilmu pengetahuan, maka pertama kali ia harus tahu tentang defenisi dan apa saja yang dikaji oleh ilmu tersebut. Lalu ia harus mengetahui siapa peletak dasar ilmu tersebut, apa kedudukannya serta dari mana dasar pengambilan ilmu tersebut. Lalu ia juga harus tahu keutamaan yang diperoleh oleh seseorang yang menguasai ilmu tersebut serta apa hukumnya dalam pandangan islam. Kemudian ia juga harus tahu apa saja nama bagi disiplin ilmu tersebut, faedah mempelajarinya serta masalah apa saja yang akan dibahas dalam, dengan dan oleh ilmu tersebut. 10 hal inilah yang akan menyampaikan seseorang kepada cita-citanya. Siapa yang hanya mengetahui sebagian hal saja akan merasa kurang. Sedangkan yang mengetahui semuanya akan menang.”
10 Mabadi’ atau dasar-dasar pokok tentang sebuah disiplin ilmu tersebut adalah :
- Al-had / defenisi : Defenisi ilmu tersebut serta apa saja yang membedakannya dari disiplin ilmu yang lain
- Al-Madhu’/ Pokok bahasan : Menjelaskan tentang apa saja yang akan dibahas dalam disiplin ilmu tersebut.
- Ats-Tsamrah / Hasil : Faedah dan hasil apa yang akan diperoleh oleh penuntut ilmu tersebut.
- Nisbah / Nilai ilmu : Nilai ilmu tersebut dalam pandangan Syari’at serta apa saja manfaat menuntut ilmu .
- Fadl / Keutamaan : Keutamaan mempelajari disiplin ilmu tersebut.
- Wadhi’ / Peletak dasar ilmu tersebut
- Isim / nama : Apa saja nama yang diberikan oleh para ilmuwan pada ilmu tersebut.
- Istimdad / Dasar ilmu : Apa saja yang menjadi dasar ilmu tersebut.
- Hukum : Apa hukum ilmu tersebut dalam pandangan syariat dan apa hukum mempelajarinya
- Masail / masalah : Masalah apa saja yang akan dibahas oleh ilmu tersebut, Lalu apa saja hal yang menjadi wilayah pembahasan ilmu tersebut.
Inilah 10 hal pokok yang mesti diketahui oleh seorang pelajar sebelum masuk lebih jauh dalam bahasan sebuah disiplin ilmu. 10 hal ini juga yang akan membuat seorang penuntut ilmu untuk selalu adil dan tekun dalam menuntut ilmu serta menyandarkan niatnya hanya karena Allah ta’ala. Tulisan mendatang akan mencoba menjelaskan secara ringkas tentang Al-Mabadi’ Al-‘Asyarah masing-masing ilmu serta beberapa kita dasar yang cocok sebagai bahan referensi ilmu tersebut. Semoga penulisan masalah ini dimudahkan oleh Allah dan selalu diberi petunjuk olehNya.
Wallahu a’lam bish-showab
terima kasih...
ReplyDeletesetelah lama tidak buka kitab pesantren, dengan blog ini terulang kembali.
Mohon izin share
ReplyDeleteMohon izin share
ReplyDeletemohon izin share
ReplyDeletemohon izin share
ReplyDeleteizin share
ReplyDeleteThere is one area, however, where schools must take heed to not be too friendly. That area is the protection of Personally Identifying Information. [pii_email_37f47c404649338129d6]
ReplyDelete